March 30, 2019

31.03.2019

Kau muncul dalam mimpi
Badan kau rebah di sampingku
Kau rangkul aku dalam pelukanmu
Tapi aku tak rasakan ikhlas itu
Bahkan aku termangu
Apa ini sayang atau takut
Yang datang menyelimut?

Aku tersedar
Sendiri lagi tanpa kau di sisi
Tapi tiada lagi air mata yang menyambut jaga
Hanya kekeliruan yang mendera minda

Apa ini rindu?
Kesal bertahun memintal rasa takut di hati
Takut untuk patah lagi

Tertatih aku mengangkat diri kembali
Bahkan aku membawa diri jauh ke tanah ini
Lari dari kau
Lari dari cinta yang dipersia
Jauh dari realiti yang meluka

March 06, 2019

Meradang

Amarah yang tertahan
Iri yang bercambah umpama kulat di hutan
Kau memacu radang di hati
Kau menumbuh benci di jiwa yang mati

Jahilmu kau kata khilaf
Ego pula kau kata menjaga hati sendiri
Lagak seperti cerdik pandai
Menjatuh hukum ke atas orang-orang
Apa kau sedar tingkah itu
Mencermin bodohmu yang berpanjangan?

'Dia cuma ingat
Akan kekejaman orang terhadap dirinya
Tetapi dia lupa
Akan kekejaman dirinya terhadap orang lain'

Narasi indah terhasil dari satu karya ciptaan sang seniman
Menggambar tepat betapa angkuhnya perlakuan
Kau hukum orang-orang
Tapi kau tak menyedari titik hitam yang terpalit di wajah sendiri
Hah!
Aku cukup tidak mengerti!



March 01, 2019

01.03.2019

Bulan bertukar bulan
Masa berajak pergi
Tak tersisa
Tak menanti

Aku tertanya
Pengharapan apa yang kau gantung
Pada dia yang tak teguh dengan kata putusnya?
Aku tertanya
Percaya apa yang kau sandar
Pada dia yang tak pernah menganggapmu ada?

Ambil satu langkah ke depan
Menapaklah dengan tabah
Akan ada air mata yang menghias jalan sendumu
Tapi kau patut tahu
Di hujungnya nanti bahagia mulai berbunga
Kau nanti saja
Masa senang itu tiba

Lucu sekali
Kau benam diri dengan racun perih yang tiada ampunnya
Sedangkan kau punya pilihan
Untuk bangkit dari nestapa
Bangkitlah perempuanku!
Bangun dan berlarilah ke hujung pelangi
Biar kerikil menghiris telapak kaki
Memincang langkah menuju warna warni pelangi
Sakit ini cuma sebentar
Gembira menggantinya pula

Tinggalkan apa yang menyakitimu
Tinggalkan racun-racun yang meluka batin itu
Beranikan diri demi hati yang berharga
Nescaya nanti kau tenang berlayar
Menempuh arus hidup yang tiada imbangnya

Harap

Bodohnya aku berharap, Menanti jalan kita kau garap. Kau tak endahkan cinta yang terpatri di hati, Sedang kau tahu kau sudah lamaku nanti...