Aku masih ralit mengarang kata
Mencari tenang yang hilang
Dalam kabut sibuk hidupku yang gemilang
Aman yang kurasa dulu
Kini bertukar sunyi yang menyesakkan
Aku tak lapang dada
keinginan itu masih juga menghambat hati
Aku membilang hari
Membilang masa aku menyendiri
Hatiku tak mampu meragut gambar wajah sesiapa
Apatah lagi wajahmu
Kau yang memaku perhatianku
Tinta tak terhenti setakat ini
Walau jasad dan nyawa puisi ini mati
Aku masih mencari penghidup nyawa
Tapi bukan dengan menghidupkan ia dengan cinta
Muak aku dengannya
Pengharapan
Kekejaman
Patah hati
Luka
Dan khianat..
Ah! Itu saja yang menghias jalan kasihku
Tak betah aku berlama menanti
Jika cuma sakit hati dan dendam
Yang menghentak keras seperti cemati
Pedihnya tak terperi..
No comments:
Post a Comment