Tika semua ralit menghitung dosa,
Aku ralit merangkai kata..
Indah putar belit puisi
Enak menghenyak jiwa..
Aku dengan duniaku,
Kalian cuma tugu yang membatu..
Sesekali mengganggu pandang dan damaiku,
dengan bayang dan susuk yang menjengkelku..
Aku dan tintaku..
Menyatu dalam satu rasa yang tak tergambarkan..
Bukan sekali ini aku mencoret kata,
Berbagi rasa..
Tapi kalian masih tetap saja ingin menarikku keluar,
Mahu aku meninggalkan dunia kecil ini..
Perih..
Pedih..
Tak inginku tinggal pena dan tinta,
Yang bertahun mengisi sunyi..
Aku tak berteman,
Hidupku kesunyian..
Mengejar cinta yang kuanggap abadi?
Iya..
Buat sekalian kalinya aku ditinggalkan..
Tinta dan lembaran kertas masih tetap ada,
Menemanku menumpah rasa dan air mata..
Kala semua ralit menghitung dosa..
December 21, 2018
December 12, 2018
Kelam
Kelam,
Menyelubungi jiwaku yang sepi,
Ada dia yang datang mengetuk pintu hati..
Datangnya bersama pelita kecil di sisi..
Kusangka pelita itu kan mematikan gelita,
Menghangat sedikit dingin sunyi.
Ternyata,
Baranya berjatuhan membakar takutku..
Berhamburan api memamah berani..
Sedangkan kau?
Cuma berdiri dan memandangku disitu..
Kaku..
Menyelubungi jiwaku yang sepi,
Ada dia yang datang mengetuk pintu hati..
Datangnya bersama pelita kecil di sisi..
Kusangka pelita itu kan mematikan gelita,
Menghangat sedikit dingin sunyi.
Ternyata,
Baranya berjatuhan membakar takutku..
Berhamburan api memamah berani..
Sedangkan kau?
Cuma berdiri dan memandangku disitu..
Kaku..
Subscribe to:
Comments (Atom)
Harap
Bodohnya aku berharap, Menanti jalan kita kau garap. Kau tak endahkan cinta yang terpatri di hati, Sedang kau tahu kau sudah lamaku nanti...
-
Kau muncul dalam mimpi Badan kau rebah di sampingku Kau rangkul aku dalam pelukanmu Tapi aku tak rasakan ikhlas itu Bahkan aku termangu ...
-
Kita tak berkongsi apa-apa Hubungan tidak Hati pun tidak. Tapi harapanku untukmu tinggi sayangku.. Harapan untuk menghuni hati itu. Ti...